Gelapnya hidup selalu singgah di hati yang suram ini
Selalu meneteskan peluh tangis di benakku
Dimana aku masih termenung dalam masalah tak berujung
Terang masih terus berlari menjauh dariku
Hidup memang batu yang terbuang tak berarah
Yang kan tersenyum karnanya
Dan muran tersayat karnanya pula
Penuh akan kerikil tajam menusuk langkah nan gontai
Batu yang penuh coba untukku
Batu yang mengajari kita apa arti hidup
Pentingnya, apa sikap kita untuk menatap
Menatap hari nan indah menanti kita di sana
Dalam buta kalbu terbalut hasut
Aku duduk temenung pada suatu yang tak jelas
Buram, hanya terngiang akan sang waktu
Di mana datangnya cinta sejatiku